Usaha Budidaya Kambing dan Domba

Rabu, 13 Mei 2015

Kebutuhan daging kambing atau domba semakin bertambah, sedangkan produksi dalam negri belum mencukupi untuk memenuhi permintaan pasar yang banyak, maka import kambing adalah salah satu cara yang diambil pemerintah untuk memenuhi permintaan daging kambing ini.

Jenis kambing yang populer di Indonesia diantaranya :

a) Kambing kacang
Cirinya adalah badan kecil dan relatif pendek, telinga pendek dan tegak, jantan dan betina memiliki tanduk, leher pendek dan punggung meninggi, warna bulu bervariasi, ada yang hitam, coklat, merah atau belang hitam-putih.

b) Kambing Peranakan Etawa (PE)
Sasaran utama dari kambing PE pada dasarnya adalah penghasil susu, tetapi dapat digunakan juga sebagai penghasil daging, terutama setelah masa afkir. Ciri dari kambing ini adalah bagian hidung ke atas melengkung, panjang telinga antara 15-30 cm, menggantung ke bawah dan sedikit kaku, warna bulu bervariasi antara hitam dan coklat, memiliki bulu tebal dan agak panjang dibawah leher dan pundak (jantan), di bagian bawah ekor (betina).

c) Domba Ekor Gemuk
Memiliki ciri bentuk ekor yang panjang, tebal, besar dan semakin ke ujung makin kecil; tidak mempunyai tanduk; sebagian besar bewarna putih, tetapi ada anaknya yang bewarna hitam atau kecoklatan.

d) Domba Ekor Tipis
Memiliki ciri tubuh yang kecil, ekor relatif kecil dan tipis, bulu bewarna putih, tidak bertanduk (betina), bertanduk kecil dan melingkar (jantan).

Pada umumnya tipe kandang pada ternak kambing dan domba adalah berbentuk panggung. Konstruksi kandang dibuat panggung di mana di bawah lantai kandang terdapat kolong untuk menampung kotoran. Dengan adanya kolong berfungsi untuk menghindari kebecekan dan kontak langsung dengan tanah yang bisa jadi tercemar penyakit. Lantai kandang ditinggikan antara 0,5 – 2 m. Bak pakan dapat ditempelkan pada dinding. Ketinggian bak pakan untuk kambing dan domba berbeda. Bak pakan untuk kambing dibuat agak tinggi, kira-kira sebahunya karena kebiasaan kambing memakan daun-daun perdu. 

Untuk Domba, dasar bak pakan horizontal dengan lantai kandang karena kebiasaan domba merumput. Lantai kandang dibuat dari kayu papan atau belahan bambu yang disusun dengan jarak 2-3 cm. Dengan demikian, kotoran dan air kencing mudah jatuh pada kolong, sementara tracak/kaki kambing dan domba tidak mudah terperosok dan terjepit terjepit.

Ukuran Kandang :

Anak : 1 X 1,2 m /2 ekor (lepas sapih),
Jantan dewasa : 1,2 X 1,2 m/ ekor
Dara/ Betina dewasa :1 X 1,2 m /ekor
Induk dan anak 1,5 X 1,5 m/induk + 2 anak
Dasar kolong kandang digali sedalam ±20 cm dibagian pinggirnya dan 30-50 cm pada bagian tengah serta dibuatkan saluran yang menuju bak penampung kotoran. Kotoran kemudian dapat diproses untuk menjadi pupuk kandang. Dan sudah semestinya kandang harus terjaga kebersihannya sehingga ternak kambing dan domba lebih sehat karena tidak mudah terserang penyakit.

Pakan utama yang umum diberikan berupa hijauan segar, seperti rumput, legum(daun lamtoro dan turi, dll) atau aneka hijauan (daun singkong yang mempunyai protein cukup tinggi), daun nangka dan daun pepaya). Khusus legume dan aneka hijauan sebelum diberikan pada ternak sebaiknya dilayukan terlebih dahulu 2-3 jam dibawah terik matahari untuk menghilangkan racun yang ada dalam hijauan tersebut.

Selain pakan hijauan, dapat juga ditambah dengan pakan padat  atau konsentrat. Jenis yang dapat digunakan adalah bekatul, ampas tahu, ketela pohon (dicacah dahulu). Jenis pakan tersebut relatif murah dan mudah dibeli di mana saja. Pakan konsentrat ini akan memberikan sumbangan cukup besar untuk kebutuhan nutrisinya. Kebutuhan setiap ekor kira-kira 3 kg per hari dengan komposisi 40% berkatul 40% ampas tahu dan 20% ketela pohon.

Teknik pemberian konsentrat disarankan jangan bersamaan dengan hijauan,  karena pakan ini mempunyai daya cerna dan kandungan nutrisi yang berbeda dengan hijauan.  Jumlah pemberian konsentrat sekitar 3 kg/ekor/hari.

Dengan budidaya kambing yang dilakukan dengan baik, diharapkan produksi kambing akan semakin meningkat hingga bisa memenuhi kebutuhan pasar akan daging kambing dan domba, sudah saatnya menghentikan import!!!

sumber : produknaturalnusantara.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar